Selasa, 29 November 2016

Puisi Tentang Celengan

Celengan
Berapa banyak aku setor padamu
Celengan
Berap banyak muatmudengan uangku
Celenga
Betapa hebat kamu
Sungguh sabar kamu
Menunggu umur
Hingga waktu kubuka
Celengan
(Adindiah Ocing)

Contoh Puisi Berjudul "Aku Anak Sehat"

Puisi Aku Anak Sehat:
Aku Anak Sehat
Aku anak sehat
Setiap hari makanku banyak
Sayur dan buah tak pernah kulewatkan
Minum susu menjadi kesukaanku
   Aku anak sehat
   Tubuhku kekar dan kuat
   Olahraga tak pernah kulewatkan
   Lari pagi bersama teman-teman
Aku anak sehat
Karena ibuku rajin dan cermat
Sejak bayi selalu dijaga dan dirawat 
Jika aku sakit segera diajak berobat
(Budiman;2006)

Contoh Puisi Tentang Kereta Api

Puisi Kereta Api:
"Kereta Api"
Deru bunyi kereta api 
Penguasa darat mulai berjalan
Pandangan terpaku padanya
Bagaikan emas di tengah tumpukan
   Penguasa darat melaju kencang
   Bagai petir membelah daratan
   Asap hitam mengepul 
   Mengotori udara
Zaman telah berubah
Penguasa darat memakai listrik
Tiada lagi kepulan asap hitam
Rakyat bersorak gembir 
(Tamaela;2008)

Contoh Puisi Berjudul Seruling

Seruling
Suaramu merdu memecah alam
Aku terbuai alunan yang indah
Ketika senja berganti malam
Suaramu tetap merdu
Seruling oh seruling
Betapa setianya kau ini
Si anak penggembala itu
Kau senantiasa bernyanyi
Pagi, siang, senja dan malam

Contoh Puisi Tentang Palang Merah Remaja (PMI)

Palang Merah Remaja
Dibawah rintik hujan
Di antara kilat saling bersabunga
Langkah kakimu menapak air keruh
Ketika banjir melanda
Namun semua tak kau hiraukan

Kau gadaikan nyawamu tuk bantu
Orang lain yang membutuhkan
Tanpa peduli imbalan
Tanpa pedulikan keselamatan

Rasa ikhlas terbayang
Di raut mukamu nan masih muda
Kau Palang Merah Remaja
Kehadiranmu patut kubanggakan

Contoh Puisi Tentang Taman Bunga

Puisi tetang Bunga:
"Taman Bunga"

Bila kutatap engkau
Hatiku sangat senang
Rupamu cantik
Warnamu amat menarik
   Oh ... taman bungaku
   Berserilah sepanjang waktu
   Jangan pernah layu
   Jangan lupa bersendu
Oh... angin dari segala penjuru
Jangan kau sapu taman bungaku
Biarkan keindahan, menebar harum

Kamis, 03 November 2016

Puisi Berjudul "Surga"

Mata belum pernah melihat
Kenikmatan menyatu
Hati belum pernah merasakan
Kau terahasia dari keberadaan

Bagimu dituju setiap insan
Ada yang tuntas sampai harapan
Ada yang terjungkal rayuan setan

Segala macam terpenuhi
Segala macam pesanan
Sang permaisuri menghampiri
Sang bidadari yang belum tercemari
Itu sungguhan yang sangat kecil
Itu diberikan setiap insan

Yang selamat dari cengkraman
Memenuhi tuntunan Tuhan
Yang meninggalkan kemudharatan
Yang beramal kebaikan
Yang berpegang keimanan.

(Karya: Khoerurohim)