Ada tanganku, sekali akan jemu terkulai,
Mainan cahaya di air hilang bentuk dalam kabut,
Dan suara yang kucintai'kan berhenti membelai.
Kupahat batu nisan sendiri dan kupagut.
Kita-anjing diburu-haya melihat
sebagian dari sandiwara sekarang
Lahir serang besar dan tenggelam beratus ribu,
Keduanya harus dicatet, keduanya dapat tempat.
Dan kita nanti tidak sawan lagi diburu.
Jika bedil disimpan, cuma kenangan
berdebu;
Kita memburu arti atau diserahkan pada anak
lahir sempat,
Karena itu jagan mengerdip; tatap dan penamu asah,
Tulis karena kertas gersang, tenggorokan kering sedikit mau basah!
(Chairil Anwar)
Selasa, 02 Februari 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Perhatian : Untuk kebaikan bersama Dilarang menyisipkan Link Hidup.
jika cuma teks url blog/web atau isi di daftar tamu itu tidak menjadi masalah, kalaupun masih ada tentunya Pihak Admin akan Menghapusnya.