Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah lubang peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang
Dia tidak ingin bilamana dia datang Kemudian dia terbang, tapi bukan tidur sayang
Wajah sunyi setengah tengadah
Menangkap sepi pada senja
Dunia tambah beku ditengah derap dan suara
menderu
Dia masih sangat muda