Minggu, 27 April 2014

Pahlawan Tak Dikenal

Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah lubang peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang
Dia tidak ingin bilamana dia datang Kemudian dia terbang, tapi bukan tidur sayang

Wajah sunyi setengah tengadah
Menangkap sepi pada senja
Dunia tambah beku ditengah derap dan suara
          menderu

Dia masih sangat muda

Kamis, 17 April 2014

Senja Di Pelabuhan Kecil

                                                                                  Buat Sri Ayanti
Ini kali tidak ada yang mencari cinta
Diantara gedung, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tidak berlaut
menghembus diri dalam memepercaya mau berpaut

Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelapak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemui bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.

Puisi Gembala

Gembala
Perasaan siapa tidakkan nyala
Melihat anak berlagu dendang
Seorang sahaja di tengah padang
Tiada berbaju buka kepala

Beginilah nasib anak gembala
Berteduh dibawah kayu nan rindang
Semenjak pagi meninggalkan kandang
Pulang ke rumah di senja-kala

Sabtu, 12 April 2014

Surat dari Ibu

Pergi ke dunia luas, anakku sayang
pergi ke hidup bebas!
Selama angin masih buritan
san matahari pagi menyinar daun-daunan
dalam rimba dan padang hijau

Pergi ke laut luas, anakku sayang
pergi ke alam bebas!
Selama hari belum petang
dan warna senja belum kemerah-merahan
penutup pintu waktu lampau