Minggu, 30 Maret 2014

Puisi Gugur Dalam Pencegatan Tahun 45

Demikianlah cerita kakek penjaga
Tentang pengunjung lelaki setengah baya
Brkemeja drill lusuh, dari luar kota
Matanya memandang jauh, tubuh amat kurusnya
Datang ke musium perjuangan
Pada suatu sore yang sepi
Ketika hujan rinai tetes-tetes di jendela
Dan angin mengibarkan tirai serta pucuk-pucuk
cemara

Lelaki itu menulis kesannya di buku tamu
Buku tahun ke enam, halaman seratus delapan
Dan sebelum ia pergi
Dengan tangannya yang dingin dan aneh
Setelah ke tugu nama-nama dia menoreh
Lalu keluarlah dia, agak terseret berjalan
Ke tengah gerimis di pekarangan
Tetapi sebelum pagar halaman
Lelaki itu tiba-tiba menghilang

1965
(Sejak Ladang Jagung : 1975)

Puisi Nyanyian angsa  Karya Rendra  dan Buku Tamu Musium Perjuangan Karya Taufik Ismail, berapaun halus pengungkapannya masih memperlihatkan protes. 
Categories:

0 komentar:

Posting Komentar

Perhatian : Untuk kebaikan bersama Dilarang menyisipkan Link Hidup.
jika cuma teks url blog/web atau isi di daftar tamu itu tidak menjadi masalah, kalaupun masih ada tentunya Pihak Admin akan Menghapusnya.