Khusnul Khuluqi
menyusuri jalan setapak bergelombang
perempuan desa menjemput matahari pagi
yang menghangati lembah dan perbukitan
senyum lembutnya mengembang
batu-batu tajam ramah dan bersahabat dengan kakinya
sekali lagi senyumnya tetap mengembang
meski ilalang ilalang dengan kejam
menusuk rembulan di dadanya.
1997.
Minggu, 05 April 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Perhatian : Untuk kebaikan bersama Dilarang menyisipkan Link Hidup.
jika cuma teks url blog/web atau isi di daftar tamu itu tidak menjadi masalah, kalaupun masih ada tentunya Pihak Admin akan Menghapusnya.